Menurut legenda yang diceritakan oleh para sesepuh Gampong di Mukim Aron, Gampong Cot Baroh bukan sekadar sebuah desa biasa. Bersama dengan Gampong Panjoe Aron, mereka adalah saksi bisu masa lalu yang kaya akan perjuangan dan keberanian. Dari zaman Kerajaan Pedir, jejak langkah manusia telah mengukir cerita-cerita heroik di tanah ini.
Di antara lebatnya hutan dan gemuruh sungai, mereka mulai menatap masa depan dengan bangunan-bangunan sederhana. Namun, saat Belanda datang, darah pejuang mengalir di tanah ini. Rumah-rumah terbakar, namun semangat tak tergoyahkan. Orang-orang bertahan, membangun kembali dari abu dan puing-puing.
Dalam setiap batu dan reruntuhan, tersemat kegigihan dan keberanian yang tak terpadamkan. Perdamaian datang dengan harga yang mahal, namun Gampong Cot Baroh bangkit dari abu, menatap masa depan dengan tegar dan optimisme.
Kini, di tengah kemegahan pegunungan dan kehijauan sawah, Gampong Cot Baroh bukan hanya sekadar nama di peta. Mereka adalah cermin dari kesabaran dan kerja keras. Dari Dusun Mulia hingga Dusun Anggrek, setiap jiwa adalah bagian tak terpisahkan dari kisah kehidupan yang penuh warna.
Dari matahari terbit hingga senja, suara tawa dan canda riang menggema di antara dedaunan. Petani sawah, penjual, guru, dan pegawai pemerintahan, semua bersatu dalam kebersamaan. Mereka adalah wajah-wajah yang memancarkan semangat dan kehidupan.
Namun, di balik indahnya nama, terdapat cerita yang menarik. “Cot” yang menjulang tinggi, menyiratkan kebanggaan akan tanah kelahiran yang tak tergoyahkan. Sementara “Baroh”, sebagai penanda utara, membawa makna tentang arah yang jelas dan teguh. Dua kata yang menyatu dalam satu cerita yang menakjubkan.
Inilah Gampong Cot Baroh, bukan sekadar tempat tinggal, namun rumah bagi jiwa-jiwa yang penuh semangat. Dari masa lalu yang kelam hingga masa depan yang gemilang, mereka adalah saksi bisu perjalanan panjang sebuah komunitas yang tak kenal lelah dalam berjuang dan berkarya.