085277799175

info@gampongcotbaroh.desa.id

Permohonan Online

Anda dapat mengajukan secara permohonan online

Produk Warga

Jelajahi produk lokal buatan dari para warga kami untuk Anda

Lapor/Aduan/Saran

Anda dapat melaporkan aduan dan memberi saran maupun kritik

Potensi Budidaya Lebah Kelulut Trigona itama di Gampong Cot Baroh, Kecamatan Glumpang Tiga

Cot Baroh,25 Mei 2024, Gampong Cot Baroh, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Glumpang Tiga, Aceh, kini menjadi pusat perhatian karena potensi budidaya lebah kelulut Trigona itama yang semakin menarik minat masyarakat setempat.

Lebah kelulut Trigona itama, spesies lokal yang memiliki ciri khas unik, menjadi sorotan dalam dunia budidaya lebah. Meskipun kecil, kurang dari satu sentimeter, lebah kelulut ini tidak agresif, menjadikannya cocok untuk dibudidayakan bahkan di lingkungan permukiman.

Safwaturrahman, seorang pengusaha lokal, menjelaskan, “Potensi budidaya lebah kelulut Trigona itama di sini sangatlah besar. Selain memberikan manfaat ekonomi melalui produksi madu, budidaya lebah kelulut juga memiliki dampak positif bagi ekosistem lokal dengan memperkuat polinisasi tanaman.”

Menurut Safwaturrahman, budidaya lebah kelulut Trigona itama tidak memerlukan lahan yang luas dan dapat dilakukan dengan investasi modal yang terjangkau. “Dengan perawatan yang tepat dan pengetahuan yang cukup, siapa pun dapat memulai budidaya lebah kelulut ini,” tambahnya.

Pentingnya pelestarian lingkungan telah membuat budidaya lebah lokal menjadi alternatif menarik. Aris Munadar, ST, Keuchik Gampong Cot Baroh, menyambut baik perkembangan ini. “Kami akan memberikan dukungan penuh dalam hal pelatihan dan pendampingan kepada petani yang tertarik untuk mengembangkan budidaya lebah kelulut Trigona itama,” ujarnya.

Dalam mengembangkan usaha budidaya lebah kelulut Trigona itama, Safwaturrahman menjelaskan bahwa budidaya madu kelulut tersebut telah tergabung dalam Kelompok Tani Hutan Bukit Ketapang. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kolaborasi antarpetani serta memperkuat potensi ekonomi dan konservasi di wilayah tersebut.

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca artikel lainnya